Perbedaan Investasi Reksadana Pasar Uang dan Menabung Deposito

Masyarakat kita sudah sangat familiar dengan yang namanya tabungan atau proses menabung. Karena sejak kecil kita selalu diajarkan untuk menyisihkan sebagian dari uang kita untuk menabung, dengan harapan uang tabungan yang terkumpul tersebut dapat berguna bagi kita di waktu yang akan datang ketika ada keperluan yang mendesak.

Jenis tabungan pun banyak jenisnya, mulai dari yang konvensional yaitu menabung di rumah sampai dengan berbagai produk tabungan yang ditawarkan di bank. Jika uang kita hanya ditabung di rumah, maka jumlahnya hanya akan sesuai dengan nilai yang kita tabung tanpa adanya perkembangan dari nilai tersebut. Seiring dengan adanya inflasi setiap tahunnya maka nilai tersebut dari tahun ke tahun akan menyusut. Sebagai contoh, kita ingin membeli motor dengan harga 12 juta dengan cara menabung 200ribu setiap bulannya dengan harapan di akhir tahun ke-5 kita dapat membeli motor tersebut dengan uang tabungan kita. Kalau kita hitung, 200ribu x 12 bulan x 5 tahun = 12 juta. Namun jika kita melihat kepada data inflasi dari BI selama kurun 5 tahun kebelakang, rata-rata inflasi tahunan adalah sebesar 5.93%, yang berarti harga motor yang akan kita beli di akhir tahun ke-5 adalah senilai 16,005,753. Padahal tabungan yang terkumpul diakhir tahun ke-5 hanya sebesar 12,000,000. … continue reading this entry.

Instrumen Investasi – Saham

Sebagian kecil masayarakat sudah mengenal saham dan berinvestasi di saham. Walaupun dipahami sebagai instrumen yang berisiko tinggi, saham juga menarik untuk dijadikan alternatif investasi karena memiliki potensi hasil yang juga tinggi.
Bagaimana dasar penerbitan saham? Pemilik perusahaan, selain dari modal yang dimiliki sendiri dan berutang kepada bank (melalui kredit atau pinjaman) atau kepada investor (melalui obligasi) masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya, yakni dengan menjual sebagian kepemilikannya (sahamnya) kepada investor publik. Ini yang sering disebut perusahaan go public.

… continue reading this entry.

Instrumen Investasi – Obligasi

Obligasi hampir mirip dengan deposito, namun ia bukanlah produk perbankan. Obligasi biasanya diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan. Perbedaan umum antara kedua instrumen itu adalah dari jangka waktu jatuh tempo. Deposito berjangka pendek, sedangkan obligasi berjangka panjang. Selain itu, deposito tidak bisa diperdagangkan di pasar, sementara obligasi bisa.
Perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk membiaya kegiatan usahanya. Selain dari modal yang dimiliki sendiri, ia sering membutuhkan pinjaman dari pihak lain, seperti bank. Perusahaan biasanya mempunyai alternatif lain untuk memperoleh pinjaman, yaitu dengan berutang kepada investor secara langsung. Instrumen (efek) utang yang digunakan, salah satunya, adalah obligasi.

… continue reading this entry.

Instrumen Investasi – Deposito

Kalau kita mau melakukan investasi, seyogianya, kita mengetahui terlebih dahulu mengenai instrumen-instrumen investasi.
Tujuannya adalah agar kita bisa menentukan instrumen mana yang paling baik. Setidaknya, ada tiga instrumen dasar yang perlu kita pahami, yaitu deposito, obligasi, dan saham.
Deposito yang sering dimaksud umumnya adalah deposito berjangka (time deposit). Ia dikeluarkan oleh bank. Di dalam sistem ini, kita (investor) memberikan pinjaman kepada bank dengan imbalan “bunga” atas nilai pokok yang kita pinjamkan kepada bank.
Seandainya, saat ini, kita menempatkan deposito Rp100 juta selama satu tahun dan mendapatkan bunga sebesar 8% per tahun, berarti kita akan menerima hasil investasi sebesar Rp8 juta (sebelum pajak) dan pengembalian nilai pokok (nominal) sebesar Rp100 juta, satu tahun kemudian.

… continue reading this entry.

Perbedaan Menabung dan Berinvestasi

Banyak di antara kita, yang menyadari pentingnya menabung. Tapi, tidak banyak yang mengetahui tujuan menabung. Bahkan, parahnya lagi, masih ada yang belum bisa membedakan pengertian menabung dengan berinvestasi.
Hal mendasar yang membedakan menabung dengan berinvestasi adalah adanya ketidakjelasan dalam hal:
  • Tujuan atau kebutuhan secara spesifik, misalnya untuk pendidikan anak, memiliki rumah, atau persiapan pensiun
  • ƒSeberapa besar dana yang akan dibutuhkan untuk tujuan dimaksud
  • ƒKapan kebutuhan itu diperlukan dan jangka waktu (berapa lama) untuk mencapai waktu tersebut
  • ƒPilihan/alternatif investasi yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut
  • ƒStrategi mencapai tujuan tersebut
Berinvestasi adalah suatu proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.

Kenali Profil Anda

Ini adalah tulisan pertama saya di blog ini. Untuk itu akan saya awali dengan hal yang paling dasar dalam berinvestasi reksadana,  yaitu mengenali profil resiko anda.

Banyak pertanyaan muncul dari teman-teman yang mulai tertarik untuk berinvestasi dalam reksadana, yaitu jenis reksadana apa yang bagus. Sangat wajar jika … continue reading this entry.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!